25 October 2024
Kawan GNFI, bencana banjir bisa didefinisikan sebagai peristiwa dan atau terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Nah, pada jenisnya sendiri ada tiga, yakni banjir air, banjir bandang, dan banjir rob.
Pada dampaknya, bencana banjir mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Menurut United International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR); Badan PBB untuk Strategi Internasional pengurangan Risiko Bencana, bahwa penting bagi semua lapisan masyarakat untuk mengenalkan pendidikan mitigasi bencana sejak dini di sekolah, dikarenakan Indonesia termasuk negara yang paling rawan terjadi bencana alam di dunia.
Di Indonesia sendiri, berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, dan berbagai bahaya lainnya rawan terjadi. Bahkan, sebagai negara yang mempunyai musim hujan, banjir menjadi salah satu yang sering melanda banyak daerah di negara kita.
Maka dengan demikian, mengedukasi masyarakat akan mitigasi bencana atau siaga bencana penting dilakukan, tak terkecuali melalui pendidikan formal di sekolah sejak di sekolah dasar. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa yang salah satunya, yaitu anak-anak. Sebab, mereka masih belum mengerti dengan apa saja yang menyangkut dengan bencana apalagi mitigasinya.
Dalam hal tersebut, Local Heroes Development Program (LHDP) merupakan program persembahan Good News From Indonesia (GNFI) dengan semangat kolaborasi menggandeng para stakeholders dari sektor pemerintahan, swasta, para local heroes, komunitas dan media daerah, serta expertise untuk bersama Tumbuhkan #PahlawanPenggerakDaerah guna melahirkan dan mewadahi Local Heroes beserta komunitasnya sehingga dapat saling terkoneksi, berkembang, dan tumbuh secara berkelanjutan.
Atas dasar inilah, acara yang bertajuk Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana Banjir dan Simulasi Pelaporan Bencana via Bencana.Bot dengan tema “Bersama Satukan Persepsi, Kurangi Risiko Bencana” dilakukan oleh salah satu kelompok LHDP GNFI, Kancana Project.
Kanchana Project merupakan bagian dari Local Heroes Development Program oleh Good News From Indonesia x Yayasan Peta Bencana yang beranggotakan Ni Luh Putu Krisna Angga Dewi sebagai ketua, Ahmad Roisul Ishlah, Fela Layyin, dan Diki Wahyudi sebagai anggota.
Event edukasi tersebut telah berjalan pada hari Selasa (16/1/2024). Program ini merupakan salah satu upaya dari Kancana Project untuk mengedukasi warga sekolah SMA Negeri 1 Dawan agar siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Acara itu menghadirkan banyak pihak yang mendukung, seperti I Nyoman Gede Wiryajaya selaku Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar dan I Wayan Rudiarta selaku PMG Penyelia BMKG Wilayah III Denpasar, I Putu Agus Handika Bhayangkara dari Basarnas Bali, dan I Putu Widiada selaku Kepala Pelaksana BPBD Klungkung serta didampingi langsung oleh Drs. I Ketut Langkir, M.Pd. selaku kepala sekolah dan Waka Kesiswaan SMA Negeri 1 Dawan, yakni Nasrullah, S.Pd.
Pada kesempatan ini juga, kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan berkolaborasi dengan komunitas lokal di Bali seperti Leo Club Bali Shanti, Social Project Bali, dan Novo Club Bali Nusra.
Adapun yang didapuk menjadi pembicara dalam kegiatan sosialisasi adalah Petrus Putu Suryawan Nadi, S.P. dari IDEP Foundation yang telah memiliki banyak sekali pengalaman dan berkompeten di bidang mitigasi bencana.
Beliau telah menjadi Facilitator of BNPB (SATGAS COVID-19) for Covid-19 Volunteer Training Bali Area, Local Education coordinator on SATGAS COVID-19 Duta 25 Bidang Perubahan Perilaku Bali Province, dan Facilitator of BPBD Bali Province for Sekolah Siaga Tsunami Program at Serangan Island (School Preparedness for Tsunami Program) supporting by UNDP.
Perjuangan Kanchana Project dalam mengedukasi masyarakat akan mitigasi bencana, terutama di kalangan warga sekolah dan komunitas tentunya tidak akan berhenti sampai di sini saja. Tim akan terus berkomitmen untuk terus mendukung dan mendampingi mereka agar lebih siap dan tangguh dalam mitigasi bencana.
